Sidang Jual Beli Plasma Konvalesen, Kuasa Hukum Sebut Yogi Tak Bersalah

jpnn.com, SURABAYA - Terdakwa kasus jual beli plasma darah konvalesen, Yogi Agung Prima Wardana menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya secara daring, Kamis (28/10).
Dalam sidang kali ini, Ucok Jimmy Lamhot selaku kuasa hukum terdakwa mengajukan pembelaan atau eksepsi atas materi dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Ucok mengatakan bahwa kliennya tidak melakukan jual beli plasma darah konvalesen. Menurutnya, uang yang diterima Yogi adalah ucapan terima kasih dari pasien.
"Itu wajar-wajar saja," tegas Ucok usai sidang.
Dakwaan JPU dinilai kurang cermat dan salah alamat. Ucok pun meminta agar kliennya dibebaskan dari dakwaan.
"Kami berharap klien kami dibebaskan," kata dia.
Sekadar diketahui, dugaan praktik jual beli plasma darah tak dilakukan Yogi sendirian.
Dia terlibat bersama dua orang lain yakni Bernadya Anisah Krismaningtyas dan Mohammad Yusuf.
Ucok menyebut bahwa Yogi mendapatkan uang dari pasien sebagai bentuk tanda terima kasih
- Tingkatkan Edukasi Kesuburan, Komunitas Menuju Dua Garis Gelar Fertility Bootcamp
- Zarof Ricar, Ibu Tiri, Uang Pergaulan, dan Eks Ketua PN Surabaya
- Pemkot Surabaya Efesiensi Anggaran ATK dan Tiadakan Kunker ke Luar Negeri
- Dilantik 20 Februari, Wali Kota Terpilih Surabaya Prioritaskan Entaskan Kemiskinkan
- Imlek Fitri
- Polisi Ungkap Motif RTH Pelaku Pembunuhan & Mutilasi Wanita dalam Koper