Sidang Kasus Korupsi, AKBP Sudutkan Brigadir
Jumat, 16 November 2012 – 17:23 WIB

Sidang Kasus Korupsi, AKBP Sudutkan Brigadir
KENDARI - Sidang lanjutan perkara korps baju cokelat dengan agenda keterangan saksi, menghadirkan mantan Kapolres Buton, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Heri Susanto. Kedatangan mantan Kapolres itu, pada Pengadilan Tipikor, pada Rabu (14/11) terkait dugaan korupsi penyalagunaan gaji 13 serta dana remunerasi personil Polres Buton yang ditilep mantan bendahara Polres Buton dengan terdakwa Brigadir Marwa.
Dalam kesaksiannya, mantan Kapolres Buton tersebut menuturkan tidak tau menahu masalah pencairan dana yang dilakukan oleh bawahannya tersebut. "Saya tidak mengetahui kalau terdakwa (Brigadir Marwa), mencairkan dana tersebut," kata Heri Susanto.
Baca Juga:
Namun, Heri Susanto menguraikan pada tanggal 8 Juni 2012 Brigadir Marwa, sempat memperlihatkan rekening koran kepada dirinya. Selain itu, pada tanggal 10 Juni, saksi memerintahkan kepada terdakwa untuk melakukan rekapan gaji 13 serta remunerasi personil.
"Jawaban terdakwa ketika itu, bahwa gaji tersebut sudah direkap. Hingga saat itu, saksi tidak pernah lagi bertemu dengan terdakwa. Ironisnya, pada tanggal 11 Juli saksi mendapat informasi, jika terdakwa kini sudah diamankan oleh Polda Sultra," kata Heri seperti yang dilansir KENDARI POS (JPNN Group), Jumat (16/11).
KENDARI - Sidang lanjutan perkara korps baju cokelat dengan agenda keterangan saksi, menghadirkan mantan Kapolres Buton, Ajun Komisaris Besar Polisi
BERITA TERKAIT
- Jenazah Lilie Wijayati si Mamak Pendaki Tiba di Rumah Duka Bandung, Pelayat Penuhi Ruangan
- Pembantai Harimau Sumatra di Rohul Ditangkap, Lihat Tuh Tampangnya
- Pendakian ke Puncak Carstensz Disetop Sementara
- Patroli di Sekitar Masjid, Polsek Tanjung Batu Amankan 12 Pecandu Lem Aibon
- Pembantaian Harimau Sumatra di Rohul, 6 Pelaku Ditangkap Polisi
- Lalu Ahmad Zaini Persilakan Pejabat yang Tak Mampu Bekerja Maksimal Mengundurkan Diri