Sidang Kasus Korupsi Timah, Helena Lim Bantah Soal Ini

Sidang Kasus Korupsi Timah, Helena Lim Bantah Soal Ini
Selebgram Helena Lim (tengah) saat menghadiri sidang perdana kasus korupsi timah di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (21/8/2024). Foto: ANTARA/Azhfar Muhammad

jpnn.com, JAKARTA - Selebgram sekaligus sosialita, Helena Lim menjalani sidang pembacaan nota pembelaan atau pleidoi kasus korupsi timah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (12/12).

Manajer PT Quantum Skyline Exchange (QSE) itu membantah jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Agung yang menyebut bahwa QSE merupakan alat pengumpul dana keuntungan kerja sama smelter.

"Saya menyatakan penolakan keras," kata Helena Lim dilansir Antara.

Menurutnya, pembelian valuta asing oleh terdakwa Harvey Moeis dan terdakwa lainnya bukan transaksi fiktif dan bukan merupakan tindakan bantuan alat pengumpulan dana, melainkan transaksi pembelian valuta asing.

Helena Lim menyebut valuta asing yang dibeli oleh para terdakwa pun sudah diterima dengan lengkap dan sudah diakui oleh mereka.

Adapun keuntungannya kurang lebih sama dengan keuntungan jasa money changer atau penukaran uang lainnya.

"Tidak ada suatu keuntungan lebih sehingga dapat dianggap sebagai dasar argumentasi bahwa saya dan/atau PT QSE berperan sebagai alat pengumpul dana keuntungan kerja sama smelter," tegas Helena Lim.

Dalam sidang tersebut, Helena Lim mengakui telah melakukan kelalaian administrasi sebelum mengenal Harvey Moeis dan terdakwa lainnya.

Selebgram Helena Lim menjalani sidang pembacaan nota pembelaan atau pleidoi kasus korupsi timah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (12/12).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News