Sidang Kasus Larangan Ekspor Sapi Australia ke RI Berlanjut

"Pengaturan sendiri, terkait dengan Indonesia, bukan lagi pilihan yang tepat," kata Williams.
Diduga menolak peringatan
Mantan ketua Meat and Livestock Australia Don Heatley mengatakan dalam persidangan bahwa pihaknya telah memperingatkan sang menteri agar tidak memberlakukan pelarangan ekspor.
Heatly mengatakan pihaknya memberitahu Menteri Ludwig bahwa penangguhan menyeluruh akan menimbulkan masalah besar bagi industri ini serta tidak akan diterima dengan baik oleh Pemerintah Indonesia.
Atas peringatan itu, Menteri Ludwig diduga menjawab, "Apa yang akan kamu ketahui tentang Indonesia?"
Heatley juga mengaku telah menyampaikan kepada sang menteri bahwa ada lima tempat pemotongan hewan di Indonesia yang bisa memenuhi standar kesejahteraan hewan internasional. Sehingga larangan ekspor secara keseluruhan tidaklah diperlukan.
Pada satu momen, Hakim Rares bertanya kepada pengacara Ludwig, mengapa kliennya tersebut tidak mengambil pendekatan yang lebih tepat sasaran.
"Mengapa larangan menyeluruh menjadi satu-satunya solusi?" tanya hakim.
"Karena, Yang Mulia, pada saat itu tidak ada sistem untuk memberikan tingkat kepastian yang dipersyaratkan," jawab Williams.
Penjualan daging sapi Australia anjlok hingga 15 persen karena "kejijikan" publik atas kekejaman terhadap sapi-sapi di tempat pemotongan hewan di Indonesia. Demikian terungkap dalam persidangan kasus pelarangan ekspor ternak ke Indones
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya