Sidang Kasus Sapi Bareng Kampanye, Fathanah Prihatin Nasib PKS
jpnn.com - JAKARTA--Ahmad Fathanah, sahabat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, mengaku cukup prihatin dengan nasib PKS jelang pemilu 2014 ini.
Menurut terdakwa kasus dugaan korupsi di proyek pengurusan kuota impor daging sapi yang saat ini mendekam di rutan KPK itu, PKS akan terbebani dengan kasus dugaan suap di Kementan yang sudah menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan.
”Agak berat PKS dengan kasus kita ini. Apalagi, mantan presidennya sudah divonis juga,” ujar Fathanah di sela-sela menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa, (25/3).
Nasib PKS, ujarnya, makin terpuruk karena sidang kasus dugaan suap impor daging dengan terdakwa Maria Elizabeth Liman yang digelar saat ini bersamaan dengan kampanye akbar parpol jelang Pemilu. PKS menjadi sulit memberikan citra baik.
Terutama karena ada pemanggilan saksi orang- orang penting di PKS dalam sidang Bos Indoguna Utama tersebut.
Seperti yang terjadi Selasa (25/3), kata dia, ada petinggi-petinggi PKS yang dipanggil sebagai saksi untuk sidang Maria. Mereka adalah Menteri Pertanian Suswono dan Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
”Masa kampanye, ada persidangan. Jadi sulit kan," sambungnya.
Meski demikian, ia mengatakan, PKS tidak berkaitan dengan kasus dugaan suap kuota impor daging tersebut. Fathanah sendiri mengaku tidak merasa ditinggalkan oleh PKS lantaran bukan kader partai itu.
JAKARTA--Ahmad Fathanah, sahabat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, mengaku cukup prihatin dengan nasib PKS jelang
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Demi Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Ajak Petani Merauke Tebus Pupuk Bersubsidi
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Terpidana Pemerkosa 48 Pria Reynhard Sinaga Dipukuli di Inggris, Begini Sikap Pemerintah
- Kepala BPSDM Kemendagri Tekankan Pentingnya Skill Kepemimpinan Saat Menutup Diklat PKA-PKP
- Hutama Karya Berikan Diskon 10 Persen untuk Pengguna Tol Selama Nataru