Sidang Pemilukada Banten Diwarnai Bentrok
Selasa, 08 November 2011 – 17:00 WIB
Tidak lama berselang, pendukung WH-Irna pun membalas dengan mengatakan bahwa Atut merupakan perampok, pemakan dana hibah, yang hanya bisa mengumpulkan dukungan dengan membayar.
Baca Juga:
"Kami mendukung WH dengan hati nurani, tidak seperti Atut yang membayar dukungannya dengan harga Rp20 ribu," ujar salah satu pendukung WH.
Saling ejekpun terus berlanjut, yang kemudian menimbulkan saling dorong. Namun kisruh tersebut berhasil dilerai oleh puluhan kepolisian dari Polres Jakarta Pusat.
Pendukung Atut-Rano yang notabene pemuda itu akhirnya mundur sekitar 200 meter, namun mereka terus meneriakan dukungannya. Sementara pendukung WH-Irna juga terus berorasi, dan membentangkan spanduk -spanduk besar, antara lain bertuliskan "Perubahan Banten Harga Mati". (kyd/jpnn)
JAKARTA--Sidang Perdana sengketa Pemilukada Provinsi Banten yang digelar, Selasa (8/11) diwarnai bentrok antara dua kubu dari pihak yang berperkara.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Rustini Muhaimin Membantu Korban Kebakaran Kemayoran
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya
- Said PDIP Dukung Pemberlakuan PPN 12 Persen Demi Bantu Program Kerakyatan