Sidang Perdana, Arroyo Mengaku Tak Bersalah
Kasus Kecurangan Pada Pemilu 2007
Jumat, 24 Februari 2012 – 04:44 WIB

Sidang Perdana, Arroyo Mengaku Tak Bersalah
MANILA - Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo menjalani sidang pertama kasus kecurangan pemilu pada 2007. Di hadapan majelis hakim kemarin (23/2), dia mengaku tidak bersalah. Rangkaian sidang perempuan 64 tahun tersebut menjadi ujian pertama bagi pemerintahan Presiden Benigno "Noynoy" Aquino III dalam memerangi korupsi. "Di tengah masif dan intensifnya fitnah atas diri saya dan keluarga saya, saya selalu mengatakan bahwa saya hanya akan membahas semua masalah ini pada forum yang tepat," kata jubir Arroyo mengutip pernyataan perempuan yang menjabat presiden dua periode berturut-turut pada 2001-2010 itu.
"Saya tidak bersalah," tegas Arroyo yang kemarin mengenakan rok terusan lengan panjang warna putih dan memakai penyangga leher itu lantas tersenyum. Suaminya, Jose Miguel Arroyo, dan putranya, Diosdado "Dato" Arroyo, mendampingi dirinya di persidangan. Setelah sidang, dia sempat menghampiri awak media dan melambai ke arah para pendukungnya.
Melalui jubirnya, mantan presiden yang diduga terkena penyakit langka pada sumsum tulang belakangnya tersebut mengaku bahwa dirinya menjadi korban konspirasi politik Noynoy. Dia juga menyebut presiden 52 tahun itu sengaja memfitnah dirinya.
Baca Juga:
MANILA - Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo menjalani sidang pertama kasus kecurangan pemilu pada 2007. Di hadapan majelis hakim kemarin
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal