Sidang Perdana Urip Gelap-gelapan
Selain Terima Suap Ayin, Juga Peras Glenn Yusuf
Rabu, 25 Juni 2008 – 10:09 WIB
JAKARTA - Sidang perdana Jaksa BLBI Urip Tri Gunawan diwarnai kegelapan. Listrik mati, ruang sidang Lantai II Pengadilan Tipikor hanya mengandalkan cahaya matahari dari jendela. Suasana pun gerah karena pengunjung yang membludak. Tanpa pengeras suara, jaksa penuntut umum (JPU) membacakan dakwaan yang ditimpakan koleganya sesama jaksa. ''Ini bukan kasus penggelapan lho,'' canda Ketua Majelis Hakim Teguh Heriyanto membuka persidangan. Selasa (24/6) sekitar pukul 09.30, Urip yang memakai safari hitam masuk ke ruang sidang. Berpenampilan rapi, muka pria kelahiran Sragen itu tetap tenang, tanpa ekspresi. Dia mendengarkan sidang dengan tenang, sesekali dia melipat menautkan jejari diatas pangkuan. Sebuah notes hijau diletakan di kolong kursi terdakwa. Menurut JPU Sarjono Turin, tertangkap tangannya Urip di muka rumah JalanTerusan Hang Lekir II WG 9 Simprug dengan barang bukti sebesar USD 660 berkaitan dengan jabatan terdakwa sebagai pegawai Kejagung. ''(terdakwa, Red) telah memberitahukan perkembangan penyelidikan perkara tipikor yang sifatnya rahasia,'' ujarnya. Mendengar itu, Urip sempat menoleh ke arah JPU. Hanya sebentar, dia lantas berpaling karena diberondong lampu kamera foto wartawan. Pada 29 Februari 2008 Urip menginformasikan bahwa penyelidikan kasus BDNI telah selesai. ''Dan akan segera dilakukan press releasenya oleh pimpinan yaitu JAM Pidsus Kemas Yahya Rahman,'' tambah Dwi Aries.
Berdiri tanpa bantuan pengeras suara, JPU Sarjono Turin membacakan dakwaan. Tak hanya satu kasus, dua kasus sekaligus menjerat mantan Kajari Klungkung itu. Dakwaan pertama adalah soal suap dari Artalyta Suryani alias Ayin.
Baca Juga:
Akibatnya, tindakan tersebut memberikan kesempatan Bos BDNI itu tidak hadir dalam proses penyelidikan. Modusnya, Urip yang jadi salah satu dari 10 tim penyelidik BLBI BDNI menghubungi Ayin, yang punya hubungan baik dengan Sjamsul, pada 5 Desember 2007. Urip menginformasikan pemanggilan Sjamsul pada istri Bos Gadjah Tunggal Suryadharma itu. Urip juga jadi 'penghubung' Ayin dengan mantan Direktur Penyidikan M. Salim dan mantan JAM Pidsus Kemas Yahya Rahman.
Urip sempat menerima uang sebesar Rp 100 juta dari Ayin pada 7 September 2007. Hubungan intens lantas berlanjut sampai panggilan ketiga pada Sjamsul. ''Terdakwa memberikan saran kepada saksi Artalyta Suryani untuk menghindari panggilan tersebut dengan menggunakan alasan bahwa Sjamsul Nursalim sedang dalam keadaan sakit,'' ujar JPU Dwi Aries Sudarto.
Baca Juga:
Atas perbuatannya Urip diancam pidana Pasal 12 huruf b UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun. Dalam dakwaan subsider, pria 42 tahun itu diancam Pasal 5 ayat (2) jo Pasal 5 ayat (1) huruf b UU yang sama.
JAKARTA - Sidang perdana Jaksa BLBI Urip Tri Gunawan diwarnai kegelapan. Listrik mati, ruang sidang Lantai II Pengadilan Tipikor hanya mengandalkan
BERITA TERKAIT
- Pop Mart Christmas Town di Gancit, Hadirkan Labubu hingga SkullPanda
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Insight Investments & PKBI Berkolaborasi Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Kasus Timah, Saksi Ahli Soroti Pihak yang Berwenang Menyatakan Kerugian Negara
- Wamenlu Anis Matta Puji Upaya Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua