Sidang Perkara Gratifikasi dan TPPU Rafael Alun Trisambodo Digelar Hari Ini

jpnn.com, JAKARTA - Mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo menjalani persidangan kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Rabu (30/8).
Agenda pertama ialah pembacaan surat dakwaan oleh tim jaksa KPK. Perkara tersebut teregistrasi nomor: 75/Pid.Sus-TPK/2023/PN Jkt.Pst.
Belum ada petitum yang ditampilkan dalam laman SIPP PN Jakarta Pusat.
Yang pasti, KPK melimpahkan berkas perkara dan surat dakwaan Rafael pada Jumat (18/8).
Rafael disebut menerima gratifikasi sebesar Rp16,6 miliar, pencucian uang periode 2003-2010 sebesar Rp31,7 miliar, dan pencucian uang periode 2011-2023 sebesar Rp 26 miliar, SGD 2 juta, dan USD 937 ribu.
Saat menjabat Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak pada Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jawa Timur I 2011 lalu, Rafael diduga menerima gratifikasi dari beberapa wajib pajak atas pengondisian berbagai temuan pemeriksaannya.
Gratifikasi itu diduga diterima Rafael melalui PT Artha Mega Ekadhana (AME).
KPK menyebut beberapa wajib pajak diduga menggunakan PT AME untuk mengatasi permasalahan pajak khususnya terkait kewajiban pelaporan pembukuan perpajakan pada negara melalui Ditjen Pajak.
Rafael disebut menerima gratifikasi sebesar Rp16,6 miliar, pencucian uang periode 2003-2010 sebesar Rp31,7 miliar, dan pencucian uang.
- Hasto Kristiyanto: Tanpa Supremasi Hukum, Republik Ini Tak Akan Kokoh
- Sebelum Sidang, Hasto Sebut Kasusnya sebagai Kriminalisasi Politik
- Ridwan Kamil Sulit Dihubungi Seusai Rumahnya Digeledah KPK
- Bicara Sebelum Sidang Perdana, Hasto: Saya Adalah Tahanan Politik
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum
- Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa 2 Anggota DPR dari Nasdem