Sido Muncul Siapkan Dana Besar demi Bangun Museum & Research Center
"Kami akan berkolaborasi bersama seluruh universitas di Indonesia. Kami melihat banyak mahasiswa yang hebat-hebat, pintar-pintar, dan ilmu sekolahnya tinggi, tetapi fasilitasnya kurang," ungkapnya.
Menurut Irwan, mahasiswa punya peran penting dalam meningkatkan pusat penelitian di Sido Muncul. Sebab, Sido Muncul tidak bisa menjalankannya sendirian.
"Kami tidak bisa sendirian untuk menjalankan pusat penelitian, karena kami tidak mengerti apa-apa," ungkapnya.
Sejarah Sido Muncul diawali oleh pasangan suami istri Pak Siem Thiam Hie dan Bu Rakhmat Sulistio di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pada 1930, keduanya merintis toko penganan dan mengusung nama Roti Muncul.
Selain itu, Bu Rakhmat juga meracik jamu masuk angin. Belakangan nama jamu itu lebih kondang dengan sebutan Tolak Angin.
Pada 1970, terbentuklah CV Sido Muncul. Syahdan pada 1975, CV itu berubah menjadi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
Akhirnya usaha itu membesar. Sido Muncul membangun pabrik modern di Klepu, Ungaran, Kabupaten Semarang yang diresmikan pada 1997.
Di bawah Irwan Hidayat, Sido Muncul pun kian moncer. Sido Muncul sudah memiliki lebih dari 250 produk dan ratusan distributor di seluruh Indonesia, serta menjangkau pasar ekspor.(ddy/jpnn)
Sido Muncul mengumumkan rencananya tentang pembangunan museum dan pusat penelitian bernilai ratusan miliar rupiah.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Sukses di Industri, Direktur Sido Muncul Terapkan 3 Prinsip Sumpah Dokter Sebagai Kunci
- Doktor Irwan
- Gandeng Petenis Asal Prancis Alize Lim, Tolak Angin Luncurkan Iklan Baru
- Sido Muncul Raih Remarkable Preservation in Herbal Medicine Tradition dari CNN Indonesia Awards
- Ikut Majukan Pariwisata Labuan Bajo, Kuku Bima Raih Penghargaan dari Pemkab Manggarai Barat
- Gerebek Tempat Penjualan Jamu, Polisi-Satpol PP Temukan Bunker, Wah, Isinya