Siemens dan RAD-AID International Hadirkan Pelatihan Khusus Kedokteran Nuklir di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Siemens Healthineers bersama RAD-AID International menghadirkan pelatihan khusus bidang kedokteran nuklir di Asia Tenggara.
Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses layanan kesehatan canggih di wilayah dengan keterbatasan sumber daya medis, dimulai dengan selesainya pelatihan pertama di Indonesia.
"Inisiatif ini mendukung tenaga kesehatan lokal dengan pelatihan dalam teknik diagnostik mutakhir, seperti pencitraan PET/CT, SPECT/CT, dan teranostik, guna meningkatkan standar perawatan pasien, khususnya dalam bidang onkologi," kata Country Head of Siemens Healthineers Indonesia, Alfred Fahringer, Jumat (25/10).
Dia menyatakan, kolaborasi ini mencerminkan komitmen Siemens Healthineers terhadap kesehatan berkualitas di Indonesia. Dengan berinvestasi dalam pendidikan kedokteran nuklir, pihaknya mendukung tenaga medis dan membentuk masa depan perawatan pasien.
"Kemitraan ini berdampak berkelanjutan pada sistem kesehatan Indonesia, meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan kanker,” ujarnya.
Program pelatihan berlangsung di beberapa institusi medis terkemuka, termasuk RSCM/FKUI Jakarta dan RSHS/FK Unpad Bandung, dengan sesi tatap muka dan daring.
Di RSCM/FKUI Jakarta, tim RAD-AID menyelenggarakan pelatihan langsung terkait integrasi teknologi PET/CT dalam praktik onkologi, termasuk pemanfaatan pemindai PET/CT Siemens Healthineers Biograph Vision.
Sementara itu, di RSHS/FK Unpad Bandung, pelatihan berfokus pada teknik PET/CT non-FDG untuk onkologi diagnostik, dengan topik kritis seperti kanker kepala, leher, paru-paru, dan gastrointestinal.
Siemens dan RAD-AID International menghadirkan pelatihan khusus bidang kedokteran nuklir di Indonesia
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?