Sigit Desak Polda DIY Ungkap Kasus Penganiayaan terhadap Mahasiswa asal Kalteng
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo, menyoroti kasus penganiayaan terhadap mahasiswa asal Kalteng yang hingga kini kondisinya tidak sadarkan diri.
Sigiit mendesak Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera mengungkap kasus tersebut.
"Kasus penganiayaan yang korbannya adalah mahasiswa asal Kalteng di Yogyakarta harus diusut tuntas dan pelakunya harus dihukum seberat-beratnya," kata Sigit Widodo di Palangka Raya, Selasa.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Palangka Raya itu meminta mahasiswa yang menimba ilmu di sejumlah universitas di Yogyakarta agar selalu berhati-hati dalam hal apa saja.
Ia mengimbau setiap mahasiswa di daerah perantauan tersebut selalu bersatu, sehingga ketika ada masalah bisa saling membantu agar permasalahan tersebut bisa selesai.
"Mari bersatu mahasiswa Kalteng yang berada di Yogyakarta dan jangan mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok lain yang memiliki kepentingan negatif," kata Sigit.
Pria yang menjabat Sekretaris Manajemen Klub Sepak Bola Kalteng Putra itu menambahkan, apabila kasus pengeroyokan seorang mahasiswa Kalteng di Yogyakarta tersebut tidak bisa diungkap, pihaknya akan terus mendesak Polda DIY dengan berbagai cara.
Pihaknya akan terus mendesak Polda DIY sampai perkara tersebut tuntas dan para pelaku yang berjumlah sekitar lima sampai 10 orang tersebut bisa ditangkap dan diadili sesuai perbuatannya.
Sigit Widodo meminta Polda DIY mengungkap kasus penganiayaan terhadap mahasiswa asal Kalteng yang hingga kini kondisinya tidak sadarkan diri.
- Inilah Pengakuan Guru Honorer Supriyani di Persidangan, Mencabut Rumput
- Dianiaya Menantu, Lansia di Jakbar Malah Ditetapkan Jadi Tersangka
- Efek Kasus Guru Honorer Supriyani: Camat-Jaksa Hilang Jabatan, Polisi Diperiksa Propam
- Propam Periksa Guru Supriyani soal Permintaan Rp 50 Juta dari Polisi
- Kasus Guru Honorer Supriyani, 2 Jaksa di Konawe Selatan Diperiksa Kejati
- Perdamaian Guru Supriyani Berujung Pemecatan Ketua LBH HAMI Konsel, Kok Bisa?