Sikap Golkar Masih Mendua
Senin, 16 Desember 2013 – 05:44 WIB
JAKARTA - Fraksi Partai Golongan Karya menjadi salah satu penolak usul pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Namun, sikap tersebut, tampaknya, masih terbelah. Sebab, internal partai berlambang beringin itu juga mempertimbangkan untuk mendukung pemilihan pada era 1999"2004 tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan, internal Partai Golkar masih mempertimbangkan dua opsi pemilihan, yakni antara pemilihan langsung seperti saat ini dan pemilihan DPRD. Belum pastinya sikap Partai Golkar itu disebabkan banyaknya dinamika yang berkembang di publik terkait dengan pemilihan tersebut. "Sikap kami belum jelas, bisa pemilihan langsung atau pemilihan melalui perwakilan (DPRD, Red)," ujar Nurul kepada wartawan koran ini, Minggu (15/12).
Baca Juga:
Satu hal yang kini diamati Partai Golkar, menurut dia, adalah dinamika pemilihan di Komisi II DPR. Sebagian kecil fraksi memang memilih pemilihan perwakilan. Namun, pemilihan langsung juga masih menjadi suara mayoritas, baik di komisi maupun pihak yang terkait langsung. "Kalau mendengar suara kepala daerah, mereka inginnya dipilih rakyat," ujarnya.
Posisi pemilihan langsung saat ini, ujar Nurul, juga memunculkan dilema. Ada defisit makna pemilihan langsung karena berbagai kasus yang terjadi. Satu hal yang paling mencolok adalah besarnya dana kampanye pilkada, bahkan boleh dibilang tak terbatas. "Namun, hasilnya kadang-kadang tidak sesuai harapan," ujarnya.
JAKARTA - Fraksi Partai Golongan Karya menjadi salah satu penolak usul pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Namun, sikap tersebut, tampaknya, masih
BERITA TERKAIT
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak