Sikap Rektor UNDIP Hingga STIE Surakarta Soal Munculnya Petisi Kampus Jelang Pemilu
jpnn.com, SURAKARTA - Rektor UNDIP Yos Johan Utama merespons munculnya beberapa petisi yang dilakukan oleh sejumlah universitas.
Menurut Yos Johan, menyikapi kondisi Pemilu 2024 yang berlangsung saat ini, pihaknya mengimbau beberapa hal. Yaitu bahwa setiap orang itu memiliki hak konstitusional menyampaikan pendapat. Tetapi, kata dia, di dalamnya juga ada satu prinsip yaitu tanggung jawab.
"Oleh karena itu, silakan saudara menggunakan hak itu tetapi juga jangan memaksa orang lain. Orang lain memiliki pemikiran yang berbeda pula," kata dia dalam siaran persnya, Jumat (2/2).
Lebih dalam, kata Yos Johan, diperlukan cara yang santun yang benar sesuai ketentuan yang ada, serta menghargai pilihan orang lain.
"Ayo bikin pesta demokrasi 2024 yang damai," ujar dia.
Sementara itu, Ing Suherman menekankan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan negarawan yang banyak berjasa terhadap Indonesia.
"Di bawah kepemimpinan beliau Indonesia melakukan lompatan kemajuan berhasil melewati masa sulit Covid-19 dan meningkatkan reputasi di dunia internasional," tuturnya.
Menurutnya, suara rakyat akan menentukam siapa pemimpin yang dicintai oleh rakyat. Untuk saat ini, kata Ing Suherman, masyarakat sudah cerdas dan berperan aktif dalam mengambil bagian menentukan masa depan bangsa dan negara.
Rektor UNDIP hingga STIE Surakarta merespons sejumlah petisi yang dilakukan beberapa kampus atau universitas.
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024
- SBY Sebut Prabowo Punya Program Tepat Sasaran
- Kasus Kematian dr Aulia Risma, Ini Pesan Rektor Undip kepada Jajaran Civitas Akademika
- Rektor Undip soal Kematian Dokter Aulia Risma Lestari: Untuk Apa Kami Menutupi?