Sikap SBY Seharusnya Tidak Seperti Itu
jpnn.com - JAKARTA - Pidato Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai berat sebelah dan tidak independen dalam menyikapi kasus dugaan penistaan agama yang disebut melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Ada kesan SBY menggiring Polri menjadikan Ahok (panggilan akrab Basuki,red) sebagai pesakitan," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan, Rabu (2/11).
Menurut mantan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini, sikap SBY tersebut secara tak langsung telah sangat merugikan Ahok yang saat ini tengah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI, bersaing dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Apalagi Agus merupakan anak SBY dan juga ikut bertarung dalam Pilkada, jadi secara tak langsung telah merugikan Ahok," ujar Edi.
Edi juga menilai pidato SBY yang menyebut Ahok harus diproses dan jangan kebal hukum, sangat tidak bijaksana.
Menurutnya, pernyataan itu bisa dianggap sebagai tekanan politik terhadap kepolisian.
"Apalagi SBY adalah mantan presiden, jadi seharusnya tidak bersikap seperti itu. SBY bisa menyampaikan langsung kepada presiden," ujar Edi.
Sebelumnya dalam konferensi pers di Cikeas, Rabu pagi, Presiden Indonesia keenam tersebut menyatakan, kalau tuntutan massa yang akan berunjukrasa pada Jumat (4/11) tidak didengar, maka sampai lebaran kuda bakal ada unjukrasa.
JAKARTA - Pidato Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai berat sebelah dan tidak independen dalam menyikapi kasus dugaan
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hasto Tersangka, Ketua KPK Mengeklaim Punya Alat Buktinya
- Menteri Imipas Agus Andrianto Bertekad Sikat Pungli-Penyelundupan Narkoba di Lapas
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Klarifikasi Menteri Agama soal Tak Ada Azan di Pantai Indah Kapuk
- Hasto jadi Tersangka, Ronny Mengonfirmasi Keterangan Bu Mega