Sikapi Isu KLB Demokrat, Ferdinand Hutahaean: AHY Jangan Berlebihan
jpnn.com, JAKARTA - Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak perlu berlebihan dalam menanggapi isu Kongres Luar Biasa (KLB) yang saat ini ramai diperbincangkan.
Menurut Ferdinand, sikap AHY yang berlebihan menanggapi isu KLB hingga membawa nama Presiden Jokowi menunjukkan internal Partai Demokrat yang tidak solid.
Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat ini menjelaskan KLB di dalam partai politik merupakan hal yang biasa dan diatur dalam Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
"Isu KLB ini adalah hal biasa di sebuah partai karena KLB memang boleh dan diizinkan dilakukan sebagaimana diatur dalam AD/ART," jelas Ferdinand kepada JPNN.com, Selasa (23/2/2021).
Ferdinand menyebutkan sikap Partai Demokrat yang berlebihan hingga memecat kader yang menyuarakan KLB akan berdampak pada perolehan suara partai di Pemilu 2024 mendatang.
"Ya tentu akan berpengaruh. Namanya ada kader yang dipecat dan pergi, pasti punya pengikut," ucap Ferdinand.
Pada kesempatan itu, Ferdinand meyakini sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa mengatasi permasalahan internal tersebut. Hal ini didasari oleh ketokohan SBY di partai berlogo bintang segitiga merah putih tersebut.
Mantan Juru bicara Direktorat Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu menjelaskan perlu ada pernyataan dari mantan presiden RI keenam tersebut untuk meredakan permasalahan isu KLB Demokrat.
Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean meminta AHY untuk tidak berlebihan menanggapi isu KLB.
- Natal 2024: Prabowo Renovasi Gereja di Kawasan Transmigrasi Salor Papua Selatan
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- Videotron Ambruk saat Menko AHY Pidato, Sejumlah Pejabat Nyaris Ketiban
- 98 Keluarga Tidak Mampu Menempati Rusunawa Rancaekek dan Solokan Jeruk
- Menko AHY Minta Ada Sistem Peringatan Dini Terhadap Transportasi Selama Nataru