Sikapi Polemik PD, Pengamat: Negara Tidak Boleh Disandera Agenda Politik Pribadi
Keduanya mengingatkan kasus ini cukup banyak diberitakan media massa internasional dengan istilah take over (pengambilalihan, red) yang berimplikasi pada persepsi negatif terhadap pemerintah. Apalagi jika dikaitkan dengan peringatan lembaga-lembaga maupun peneliti internasional tentang kemunduran demokrasi di Indonesia. Padahal ada keterkaitan erat antara kualitas demokrasi dan iklim investasi.
Ubedilah maupun Ray sepakat jika Pemerintah salah mengambil keputusan maka risiko yang bakal ditanggung pemerintah baik di sisi politik maupun ekonomi terlalu besar ketimbang keuntungan politik yang hanya berlaku bagi salah satu pejabatnya saja.
“Apalagi ini era yang sangat terbuka, dan bisa menjadi preseden buruk di kemudian hari," pungkas Ubedilah.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Pemerintah harus bersikap adil, bijaksana dan rasional dalam memutuskan kasus kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat (PD). Negara tidak boleh terlalu lama disandera agenda politik pribadi.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Simak, Lomba Karya Jurnalistik Bertema Wajah Hukum Pemerintahan Baru