Sikat FPI Gagah Berani, Kok, Polri Lembek Sama Anak Kiai Tersangka Pencabulan?
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti kasus pencabulan yang dilakukan MSAT (41), anak kiai di Jombang, Jawa Timur terhadap santriwati. Dia menilai polisi terkesan lambat memproses kasus itu dan berbanding terbalik jika disandingkan dengan pengusutan perkara FPI.
Reza mengatakan proses hukum kasus tersebut sudah terlalu berkepanjangan dan bisa membuat korban semakin menderita.
"Itu semua bisa menjadi bentuk viktimisasi sekunder atas diri korban. Korban yang sudah menderita akan kian nelangsa hidupnya," kata Reza dalam keterangan tertulis, Kamis (7/7).
Menurut Reza, Polri harus melaksanakan evaluasi guna mendapatkan penyebab proses hukum kasus tersebut berkepanjangan.
"Jika masalahnya ada pada keterampilan penyidik, kursuskan. Kalau masalahnya pada integritas, disiplinkan. Apabila terkendala oleh maraknya opini negatif, lawan dengan kontraopini," ujar Reza.
Namun, apabila terkendala adanya kelompok masyarakat yang menghalangi kerja polisi, Polri sebaiknya berintrospeksi.
"Tidak adakah kelompok-kelompok masyarakat lainnya yang sudi memberikan dukungan kepada polisi. Menghadapi FPI saja gagah berani, maka semestinya apalagi terhadap satu tersangka ini," ujar Reza.
Reza menambahkan Polda Jatim perlu mengingat kembali pada 2014 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Inpres Gerakan Nasional Antikejahatan Seksual terhadap Anak.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti kasus pencabulan yang dilakukan MSAT (41), anak kiai di Jombang, terhadap santriwati.
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Polri Harus Siap Amankan Pertarungan 87 Pasangan Calon Kada di NTT