Sikat Mafia Besar di Sektor Permigasan, Prabowo Dinilai Tak Main-main

Sikat Mafia Besar di Sektor Permigasan, Prabowo Dinilai Tak Main-main
Presiden Prabowo Subianto. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Dugaan korupsi di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp193,7 triliun tengah menjadi sorotan. Kasus ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk dari anak usaha BUMN di sektor energi serta pengusaha swasta, salah satunya Muhammad Kerry Andrianto Riza, putra dari pengusaha minyak ternama Muhammad Riza Chalid.

Direktur Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman menilai bahwa pengungkapan kasus ini menjadi bukti nyata betapa seriusnya permasalahan korupsi di sektor energi.

Namun, di sisi lain, dia juga melihat momentum positif dalam penegakan hukum di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Kasus ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak main-main dalam memberantas korupsi. Publik kini bisa lebih optimis bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, hukum benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu," ujar Jajat dalam keterangannya, Jumat (28/2).

Menurutnya, Presiden Prabowo telah membuktikan komitmennya dalam menindak tegas para pelaku korupsi, baik di kalangan elite maupun di tingkat bawah.

"Bukan hanya ‘raja-raja kecil’ yang ditindak, tetapi juga ‘raja besar’ yang sebelumnya dianggap untouchable. Ini langkah berani yang patut diapresiasi," tambahnya.

Lebih lanjut, Jajat meyakini masa depan BUMN di Indonesia akan semakin bersih dan profesional dengan adanya langkah-langkah tegas seperti ini.

Dia menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas harus terus diperkuat agar kepercayaan publik terhadap institusi negara semakin meningkat.

Direktur Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman menilai bahwa pengungkapan kasus ini menjadi bukti nyata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News