Siklon Tropis Nalgae Sudah Muncul, Masyarakat Jateng Diminta Waspadai Banjir dan Longsor

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan siklon tropis Nalgae yang muncul di belahan bumi utara (BBU) memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah, khususnya Jateng selatan.
"Setelah sempat terjadi cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah Jateng selatan, intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir cenderung menurun, salah satunya disebabkan oleh kemunculan siklon tropis Nalgae di BBU," katanya di Cilacap, Senin.
Dalam hal ini, kata dia, siklon tropis yang muncul sejak 27 Oktober 2022, telah menarik awan-awan hujan di belahan bumi selatan (BBS), termasuk wilayah Jateng menuju ke pusat siklon.
Akibatnya, kondisi cuaca di wilayah Jateng selatan yang sebelumnya terjadi hujan setiap hari menjadi cenderung cerah hingga berawan.
"Kalaupun terjadi hujan, hujannya ringan hingga sedang dan tidak berlangsung lama," katanya.
Kendati demikian, kata Teguh, dari dua model prakiraan cuaca, hujan lebat diprakirakan kembali terjadi mulai hari Jumat (4/11).
Menurut dia, hal itu terjadi karena saat sekarang siklon tropis Nalgae terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Berdasarkan hasil analisis BMKG Pusat yang dirilis hari ini, posisi siklon tropis Nalgae pada pukul 07.00 WIB berada di Laut China Selatan, tepatnya di 16,1 lintang utara dan 116,8 bujur timur atau sekitar 1.420 kilometer sebelah utara Tarakan," katanya.
Kondisi cuaca di wilayah Jateng selatan yang sebelumnya terjadi hujan setiap hari menjadi cenderung cerah hingga berawan.
- PGN Salurkan Bantuan untuk Para Korban Banjir di Bekasi & Jakarta Timur
- Jateng Siap Sambut Lebaran 2025, Progres Perbaikan Jalan Capai 95%
- Cuaca Ekstrem Berlanjut di Jateng hingga 15 Maret, Ramadan Waspada Bencana
- Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan
- Siaga Banjir dan Longsor, BPBD Sumsel Siapkan 100 Personel
- Dedi Mulyadi Taksir Kerugian Bencana Bodebek Lebih dari Rp 3 Triliun