Siklus Kebakaran Hutan di Indonesia Kembali Lagi, Tidak Jelas Solusi Untuk Menanganinya
Kondisi ini telah membuat sejumlah kota di kedua provinsi itu diselimuti kabut asap.
Photo: Karhutla membuat kota Palangkaraya (Kalteng) dan Pontianak (Kalbar) diselimuti kabut asap. (Foto: Istimewa)
Di kota Palangkaraya, Kalteng kabut asap pekat memicu otoritas setempat meliburkan sekolah untuk
Melindungi kesehatan murid dari dampak kabut asap. Pemerintah Kota Pontianak yang dilanda kabut asap pekat juga berencana menerapkan kebijakan serupa.
Musim kemarau yang lebih panjang yang terjadi pada tahun 2019 ini ditenggarai telah membuat jumlah titik panas di tanah air menjadi 70% lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau pada tahun ini masih akan berlangsung hingga Oktober mendatang.
Sementara itu, sejak akhir Juli lalu, sebanyak 5.929 personel gabungan telah dikerahkan untuk memadamkan karhutla di lima provinsi, yakni Riau Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Jambi.
Personel gabungan ini berasal dari satuan tugas darat dan udara dari unsur TNI, Polri, BPBD, Masyarakat Peduli Api, dan sejumlah kementerian/lembaga.
Mereka melakukan upaya penanggulangan kebakaran dengan memadamkan titik-titik api melalui darat dan udara dengan cara pengeboman air atau water bombing.
Indonesia tercatat pernah mengalami kebakaran hutan terburuk sepanjang sejarah pada tahun 1997
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata