Silakan Ambil Untung tapi Jangan Keterlaluan
jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono menuturkan, pengendalian harga pangan di pasaran sangat sulit dilakukan. Untuk bisa menstabilkan harga, mesti ada kerjasama yang sangat baik antarstakeholder.
Menurut dia isu harga pangan ini sering dimanfaatkan sejumlah oknum untuk menjatuhkan Kementan.
“Ada yang menyebut enggak ada produksi, buktikan! Kami semua produksi dan surplus,” beber dia di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).
Dia lantas mencontohkan harga cabai rawit merah, di tingkat petani, harganya sangat murah berkisar Rp 20.000 di Pulau Jawa. Namun sesampainya di konsumen bisa melebihi Rp 40.000.
“Makanya, saya sudah ingatkan kepada pedagang. Kalau mau ambil untung silakan, tapi jangan keterlaluan,” ucap dia.
Kementan, kata dia, hanya bisa mengingatkan saja, sementara menindak tidak bisa.
“Karena tak ada harga eceran tertinggi (HET) yang mengatur. Kalau mereka mau menaikkan harga hingga 400 persen siapa yang melarang? Enggak ada,” urai dia.
Untuk itu, kerjasama yang baik harus tercipta antara Kementan dan Kementerian Perdagangan. Hal itu guna memastikan harga dari petani hingga ke pasar induk tetap stabil dan tidak ada lonjakan.
Dirjen Holtikultura Kementan Spudnik Sujono mengatakan, isu harga pangan sering dimanfaatkan pihak tertentu untuk menjatuhkan kementan.
- Strategi Pemerintah Mempertahankan Stabilitas Harga Pangan Sepanjang 2025
- Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Minta Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP
- Kementan Pacu Brigade Pangan Sebagai Garda Terdepan Produksi Indonesia
- Pordasi dan Kementan Berkolaborasi Dorong Pertumbuhan Peternak Kuda Lokal
- Kementan Dorong Optimalisasi Lahan di Kalimantan Utara
- Jaga Kestabilan Harga Pangan, PUD Kota Medan Rutin Gelar Pasar Keliling