Silakan Pilih, Haji Maktab atau Haji Balad
Minggu, 15 November 2009 – 01:59 WIB
Rombongan sudah melihat-lihat tempat perbelanjaan lain. Balad dianggap yang paling lengkap. Kalau mau barang dengan harga sangat murah, mereka bisa membeli di pasar Balad yang ada di kompleks paling belakang. Kalau mau yang berkelas, masuk saja di Corniche Center di gedung paling depan. Yati, jamaah lainnya, menuturkan bahwa banyak barang di Balad yang tidak ditemukan di tempat perbelanjaan lainnya. Dia sudah berkeliling. "Cokelatnya aneh-aneh. Bagus," ujarnya dengan tertawa.
Ada dua toko yang sanga familier bagi jamaah Indonesia. Bukan hanya namanya yang menggunakan bahasa Indonesia. Semua pelayannya pun berbahasa Indonesia. Namanya Noor Murah dan Ali Murah. Keduanya juga banyak dikunjungi awak pesawat yang singgah di Jeddah.
Banyak orang mengira, kedua orang tersebut dari Indonesia. Padahal, tidak. Mereka dari Bangladesh. Kalau kemudian fasih berbahasa Indonesia, itu karena mereka memang mempelajarinya. Seluruh karyawannya diharuskan bisa berbahasa Indonesia agar bisa memberikan pelayanan terbaik.
Banyak orang juga kecele. Mereka mengira pemilik Noor Murah dan Ali Murah bersaudara. Padahal, tidak. Noor sudah buka terlebih dahulu 26 tahun lalu. Awalnya di belakang, kemudian berkembang menjadi empat toko. Ali menjadi salah seorang karyawannya. Dalam perkembangannya, Ali mendirikan usaha sendiri dan membuka toko Ali Murah di deretan pertokoan sebelah kirinya. Toko Ali Murah itu sekarang lebih besar daripada Noor Murah.
Prosesi puncak haji masih sepuluh hari lagi. Di luar aktivitas ibadah rutin, mayoritas jamaah memanfaatkan waktu luang untuk berbelanja dan berziarah.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408