Silakan Simak Penjelasan Prof Mahardika, Bisa Bikin Kita Tetap Bergembira Ria
jpnn.com, JAKARTA - Jumlah pasien positif COVID-19 secara nasional mengalami lonjakan dalam dua hari terakhir.
Pada Kamis, 21 Mei 2020, penambahan kasus pasien positif coronavirus disease 2019 (COVID-19) sebanyak 973 orang, yang merupakan rekor tertinggi selama pandemi.
Total hingga Kamis pukul 12.00 Wib, secara nasional jumlah pasien positif COVID-19 tercatat 20.163 orang.
Namun, menurut Ahli Virologi Universitas Udayana Prof G N Mahardika, lonjakan kasus COVID-19 harian yang mendekati angka 1.000 orang secara virologi belum mengkhawatirkan.
“Mestinya tidak membuat kita cemas berlebihan. Secara virologi bukan masalah besar. Kecenderungan kasus fatal yang meningkat yang mesti segera diintervensi,” kata Mahardika dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dalam kondisi saat ini, menurut dia, Indonesia bahkan mungkin bisa mengklaim keberhasilan pembatasan sosial.
Jika dibiarkan alami, per 20 Mei jumlah positif COVID-19 minimum 1,7 juta orang, itu jika dihitung dari 1 April saat terkonfirmasi 1.677 kasus.
Rentang waktu sejak saat itu sampai 20 Mei adalah 50 hari.
Dengan masa inkubasi dianggap rata-rata 5 hari, maka dalam rentang waktu itu sudah terjadi 10 kali penularan baru.
Ahli Virologi Universitas Udayana Prof G N Mahardika menanggapi jumlah positif COVID-19 di Indonesia yang mengalami lonjakan.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya