Silakan Simak Penjelasan Prof Mahardika, Bisa Bikin Kita Tetap Bergembira Ria
Basic reproduction number, yaitu kemampuan satu pasien menginfeksi sejumlah pasien baru, istilahnya R0, dianggap satu (1).
Tanpa intervensi, per 20 Mei harusnya berjumlah 1.717.248 orang, sementara data resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 hingga Kamis (21/5), pukul 12.00 WIB jumlah total positif COVID-19 di Indonesia mencapai 20.162 kasus.
Angka R0 kasus di luar negeri bahkan, menurut dia, dianggap lebih besar dari tiga.
Hanya saja, menurut Mahardika, secara epidemiologi Indonesia masih berstatus under-detected.
Kemampuan negara dalam pengujian COVID-19 memang harus dibenahi segera.
Berdasarkan data dari berbagai sumber, jumlah pengujian di Indonesia hanya 65 orang per satu juta penduduk.
“Kita bandingkan dengan Jepang misalnya, yang mempunyai rasio 509 per juta penduduk. Rasio Indonesia hanya 10 persen dari Jepang”.
Jika angka ini dijadikan patokan, bahwa Indonesia baru mendeteksi 10 persen dari kasus yang sebenarnya, menurut dia, jumlah kasus terkonfirmasi saat ini mestinya minimum 200.000.
Ahli Virologi Universitas Udayana Prof G N Mahardika menanggapi jumlah positif COVID-19 di Indonesia yang mengalami lonjakan.
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah