Simak 3 Tips Penting dari Guru Besar Paru UI Saat Menjalani Isolasi Mandiri
Sebaiknya pantau kondisi kesehatan mulai dari gejala seperti demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, nyeri tubuh dan sebagainya, amati bila terjadi kondisi memburuk dari gejala itu.
"Misalnya, batuk sedikit lantas menjadi batuk berdahak kuning, dan lainnya," tutur Tjandra.
Pasien bisa membuat catatan gejala, seperti yang pernah direkomendasikan dokter sekaligus penyintas COVID-19 Twindy Rarasati.
Selain itu, gunakan alat seperti termometer, oximeter untuk mengetahui situasi oksigen di tubuh, alat tensimeter untuk mengukur tekanan darah.
Tjandra menyarankan pemantauan dilakukan dua atau tiga kali sehari.
Pasien sebaiknya berkomunikasi dengan petugas kesehatan misalnya untuk keperluan konsultasi penyakitnya.
"Yang ideal tentu dengan dokter yang biasa merawat, atau dengan klinik atau puskesmas terdekat, atau setidaknya dengan kenalan atau kerabat yang kebetulan berprofesi kesehatan."
"Tentu sejak awal puskesmas setempat perlu dilapori bahwa (pasien) akan melakukan isoman," tutur Tjandra.
Guru Besar Paru dari Universitas Indonesia berbagi tiga tips penting saat menjalani isolasi mandiri di rumah
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN