Simak, Begini Penjelasan Wamen ESDM soal Penataan Ekosistem Rantai Pasok LP3 Kg
Terkait perubahan sistem distribusi, Yuliot menjelaskan peralihan dari pengecer ke sub-pangkalan bertujuan agar distribusi lebih terstruktur dan tepat sasaran.
Hasil sidak menunjukkan stok LPG 3 kg dalam kondisi aman.
"Suplai dari SPBE ke agen dan pangkalan berjalan lancar dengan rata-rata pasokan nasional sebesar 30 kilo ton per hari, sementara untuk Kabupaten Bogor suplai mencapai 60 kilo ton per hari. Jika terjadi lonjakan permintaan, Pertamina siap melakukan penyesuaian guna memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Dia juga memastikan masa transisi dari pengecer ke sub pangkalan akan diselesaikan dalam waktu satu minggu.
Selama proses ini, kata Wamen Yuliot, aparat setempat akan mengawal ketersediaan LPG di daerah serta memberikan pembinaan kepada pengecer yang beralih menjadi sub pangkalan.
"Dengan demikian, dalam waktu seminggu ke depan, masyarakat diharapkan sudah dapat membeli LPG tiga kilogram dari sub-pangkalan yang telah terdaftar," ungkapnya.
Dia juga menegaskan penataan ekosistem rantai pasok LPG 3 kg ini sebagai persiapan menghadapi Ramadan 2025.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan LPG 3 kg sambil menata pengecer jadi sub-pangkalan secara bertahap untuk kemudahan masyarakat. (mrk/jpnn)
Kementerian ESDM dan Pertamina menyosialisasikan penataan ekosistem rantai pasok LPG 3 Kg, simak penjelasan Wamen ESDM Yuliot
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Bahlil Desak Seluruh Pengecer LPG Daftar Menjadi Subpangkalan
- Pertamina Tegaskan Dukung Pemerintah Menata Penyaluran LPG 3 Kg Bersubsidi
- Bahlil yang Buang Badan soal LPG 3 Kg Dinilai Menunjukkan Pemberontakan ke Prabowo
- Soal LPG 3 Kg, Al Hidayat Samsu: Kebijakan Tergesa-gesa, Mengorbankan Rakyat Kecil
- Apresiasi Instruksi Presiden soal Penjualan LPG 3 Kg, Putri Zulhas: Perketat Pengawasan
- Rupanya DPR Tidak Diajak Konsultasi Soal Kebijakan Pengecer Dilarang Jual Gas Melon