Simak, Catatan Ketua DPD RI untuk Pembangunan Ibu Kota Negara di Kaltim
Pembicara Kunci Seminar Nasional di IAIN Samarinda
“Ini harus menjadi perhatian bersama. Jangan sampai ibu kota negara baru di Kalimantan Timur ini nantinya hanya memindahkan Jakarta ke Kalimantan Timur," jelasnya.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu menambahkan, hal lain yang menjadi catatan adalah isu-isu global yang akan menjadi kesepakatan penduduk dunia. Terutama menyangkut isu lingkungan.
“Kita mengenal istilah konstruksi hijau, yaitu konsep pembangunan dengan pola konstruksi, yang dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta berbiaya rendah," jelasnya.
Selain itu, sambung LaNyalla, paradigma pembangunan kota baru yang berkembang pada abad ini adalah Kota Modern dan Kota Berkelanjutan.
Keduanya dapat memiliki makna yang saling melengkapi.
Karakteristik modern city dan sustainable city ditandai dengan adanya masyarakat modern di suatu kota yang memiliki tujuan masa depan, dan berpikir jauh ke depan.
“Sehingga kota tersebut terus melakukan upaya inovatif melalui pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan sosial," ujarnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu mengatakan, yang tidak kalah penting adalah perspektif keamanan.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan bahwa pembangunan ibu kota negara (IKN) baru harus mencerminkan identitas dan karakter bangsa.
- Pilgub Kaltim: Elektabilitas Isran-Hadi Belum Mampu Kalahkan Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Survei PSI: Masyarakat Kaltim Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji
- Survei CNN: Rudy Mas'ud-Seno Aji Kalahkan Rivalnya di Pilgub Kaltim
- Sultan dan Beberapa Senator Rusia Membahas Kerja Sama Pertahanan dan Pangan
- Pj Gubernur Kaltim Berbagi Pengalaman dengan Tamu 3 Negara soal Ekonomi