Simak! Harapan PSI Kepada DPR Setelah Menanti Selama 16 Tahun, Semoga Mendapat Respons
Kokok juga menjelaskan dari sisi pemberi kerja juga akan mendapat beberapa benefit penting. Antara lain mengetahui rekam jejak pekerja, standar jam kerja dan upah yang selama ini sering tidak jelas, termasuk juga kesepakatan mengenai istirahat, libur dan cuti.
Menurutnya, bukan tidak mungkin dalam pembahasan RUU PPRT, negara dapat memasukkan PRT sebagai pekerja yang mendapat prioritas bantuan sosial, pendidikan anak, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut sangat menguntungkan pemberi kerja maupun pekerja.
“Saya sempat berdiskusi dengan aktivis yang mengadvokasi PRT juga asosiasi PRT, mereka tidak menuntut upah harus sama dengan UMR. Upah tetap mengedepankan kesepakatan pemberi kerja dan pekerja. RUU PPRT ini tak hanya mengenai upah, tetapi mengenai perlindungan dan hak yang utuh sebagai pekerja," jelas Kokok.
Kokok menegaskan PSI akan terus mengawasi pembahasan RUU PPRT ini hingga tuntas.
“Masa penantian 16 tahun itu sangat lama. Dan, selama itu saudara-saudara sebangsa kita yang bekerja sebagai PRT tidak mendapat perlindungan dan kehidupan yang layak. Penantian itu harus terbayar secepat-cepatnya," kata Kokok.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Menurut Kokok, bukan tidak mungkin dalam pembahasan RUU ini, negara dapat memasukkan PRT sebagai pekerja yang mendapat prioritas bantuan sosial, pendidikan anak, dan lain sebagainya.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PSI DKI Jakarta Ucapkan Selamat Kepada Pramono-Rano
- PDIP Pamer Menang 14 Pilgub, Jubir PSI: Berapa yang Kader Sendiri?
- Kepercayaan Publik terhadap Polri Tinggi, PSI Nilai Usul PDIP Layak Dilupakan
- Jubir PSI Sarankan PDIP Menerima Kekalahan dan Lakukan Introspeksi
- PSI: Hukum Berat Semua Pelaku Judi Online, termasuk Kerabat Eks Presiden