Simak! Ini Analisa Motif Serangan Bom Solo dari Alumnus Mindanao
Rabu, 06 Juli 2016 – 06:13 WIB

Kondisi motor dan pelaku sesaat setelah meledakkan diri di Mapolresta Solo. FOTO: ist
Yang juga perlu dipahami, adanya bom bunuh diri low explosive tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan kelompok teror belakangan ini mulai melemah. Mereka sudah kehilangan sosok yang mampu membuat bom dengan daya ledak tinggi. "Bahkan, ada beberapa sosok yang mampu membuat bom high explosive malah enggan bergabung dengan ISIS ini," ujarnya.
Baca Juga:
Ancaman saat Ramadan sebenarnya sudah pernah diprediksi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Chaidar menjelaskan, beberapa hari sebelum bulan puasa itu, Kapolri sempat menyebut ada ancaman. "Sekarang itu terbukti walau tidak memakan korban jiwa tak bersalah," terangnya. (yan/atn/kwl/vit/wa/idr/bay/c7/dos)
AKSI teror menodai pengujung Ramadan yang suci. Selasa (5/7) pagi, Mapolresta Surakarta di Jalan Adi Sucipto, Solo, menjadi target serangan bom bunuh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tunjangan 1,8 Juta Guru PNS, PPPK, dan Honorer Ditransfer Langsung ke Rekening
- Bicara Sebelum Sidang Perdana, Hasto: Saya Adalah Tahanan Politik
- Polda Jateng Sisir CCTV Dugaan Pembunuhan Bayi 2 Bulan yang Libatkan Oknum Polisi
- Brigjen Mukti Juharsa Dipromosikan Menjadi Irjen di Lemdiklat Polri
- Praperadilan Korban Kriminalisasi Dikabulkan, Penasihat Hukum Apresiasi PN Tangerang
- Kritik RUU Kejaksaan, PBHI Gunakan Istilah Lembaga Superbody