Simak! Ini Kombinasi Vaksin Booster yang Diizinkan Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kombinasi vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi booster.
Menurut dia, penggunaan vaksin booster didasari oleh ketersediaan vaksin yang dimiliki pemerintah.
Selain itu, lanjut Budi, pemerintah juga mempertimbangkan hasil penelitian yang dilakukan di dalam dan luar negeri.
Kombinasi vaksin yang disiapkan pemerintah juga telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Untuk itu, Menkes Budi menyampaikan kombinasi vaksin yang akan digunakan mulai Rabu (12/1).
"Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, kami akan berikan vaksin boosternya setengah dosis Pfizer," kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (11/1).
Tidak hanya itu, penerima vaksin primer Sinovac juga bisa menerima vaksin booster berupa setengah dosis AstraZeneca.
"Untuk vaksin primer AstraZeneca atau dua kali AstraZeneca, kami akan berikan vaksin boosternya setengah dosis Moderna," lanjut mantan wakil menteri BUMN itu.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kombinasi vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi booster.
- Angka Miopia Diprediksi Tembus 275 Juta di 2050
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan