Simak! Ini Kombinasi Vaksin Booster yang Diizinkan Pemerintah

Pria yang akrab disapa BGS itu mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah merekomendasikan vaksin booster yang bersifat homologus dan heterologus.
Adapun homologus berarti jenis vaksin booster yang digunakan sama dengan vaksin primer sedangkan heterologus adalah vaksin booster yang berbeda dari vaksin primer sebelumnya.
"Hal ini kembali diberikan keleluasaan kepada masing-masing negara untuk bisa menerapkan program vaksin booster yang sesuai dengan kondisi ketersediaan vaksin dan sesuai dengan kondisi masing-masing negara pelaksana pemberian vaksin booster," papar Menkes Budi.
Menteri berusia 57 tahun itu menjelaskan vaksin heterologus terbukti meningkatkan antibodi yang relatif sama atau lebih baik dari vaksin booster homologus.
Dia juga mengatakan vaksin booster setengah dosis meningkatkan level antibodi yang relatif sama atau lebih baik dari vaksin booster dosis penuh dan memberikan dampak kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang lebih rendah. (mcr9/jpnn)
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kombinasi vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi booster.
Redaktur : Yessy
Reporter : Dea Hardianingsih
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- Kemenkes Hentikan Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin
- Komisi IX Bakal Panggil Kemenkes dan Dekan Kedokteran UNPAD Buntut PPDS Pemerkosa Pendamping Pasien
- Kemenkes Cabut STR Dokter Priguna, Izin Praktik Dibatalkan
- Entrostop Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Emergency Diare Kit Gratis di Lebaran 2025