Simak! Ini Kombinasi Vaksin Booster yang Diizinkan Pemerintah
Pria yang akrab disapa BGS itu mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah merekomendasikan vaksin booster yang bersifat homologus dan heterologus.
Adapun homologus berarti jenis vaksin booster yang digunakan sama dengan vaksin primer sedangkan heterologus adalah vaksin booster yang berbeda dari vaksin primer sebelumnya.
"Hal ini kembali diberikan keleluasaan kepada masing-masing negara untuk bisa menerapkan program vaksin booster yang sesuai dengan kondisi ketersediaan vaksin dan sesuai dengan kondisi masing-masing negara pelaksana pemberian vaksin booster," papar Menkes Budi.
Menteri berusia 57 tahun itu menjelaskan vaksin heterologus terbukti meningkatkan antibodi yang relatif sama atau lebih baik dari vaksin booster homologus.
Dia juga mengatakan vaksin booster setengah dosis meningkatkan level antibodi yang relatif sama atau lebih baik dari vaksin booster dosis penuh dan memberikan dampak kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang lebih rendah. (mcr9/jpnn)
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kombinasi vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi booster.
Redaktur : Yessy
Reporter : Dea Hardianingsih
- Angka Miopia Diprediksi Tembus 275 Juta di 2050
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek Berisiko Rugikan Konsumen & Produsen
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan