Simak! Ini Saran untuk Partai Gelora Jika Ingin Menarik Hati Masyarakat

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menyarankan para pimpinan Partai Gelora Indonesia, menjadi kubu oposisi di pemerintahan Joko Widodo-Ma"ruf Amin.
Dengan beroposisi, Partai Gelora Indonesia yang baru saja dilahirkan tersebut diyakini cepat mendapat tempat di tengah masyarakat. Apalagi, mayoritas parpol yang ada saat ini bagian dari koalisi pendukung pemerintah.
"Jika ingin dikenal dan mendapat simpati publik, positioning Partai Gelora haruslah di luar pemerintah, harus menjadi oposisi," ujar Ujang kepada jpnn.com, Selasa (12/11).
Menurut dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini, beroposisi artinya berperan aktif mengkritik kebijakan pemerintah yang memberatkan rakyat. Dengan demikian masyarakat merasa aspirasi mereka tersalurkan.
Namun, kata Ujang lebih lanjut, kritik yang dilancarkan juga penting berbobot. Artinya, tidak hanya mengkritik tetapi tidak bisa memberi solusi konkret terhadap permasalahan mengemuka yang dirasakan masyarakat.
"Sering-seringlah mengkritik kebijakan pemerintah yang salah, maka akan dapat mendapat simpati publik," ucapnya.
Langkah lain, para kader Partai Gelora juga harus militan melakukan pendekatan pada masyarakat, jika ingin diterima pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, militansi kader partai bisa ditunjukkan dengan sering turun ke bawah mendampingi masyarakat menghadapi permasalahan yang mengemuka.
Partai Gelora Indonesia dibentuk oleh sejumlah politikus eks PKS salah satunya Anis Matta yang kini menjadi ketua umum.
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Besok, Partai Gelora Gelar Pelantikan Pengurus DPP dan DPW Periode 2024-2029
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok
- Pemerintah Gelontorkan Duit Rp 19 Triliun untuk Renovasi Sekolah dan Ponpes
- Fahri Hamzah Sebut Pembangunan Rusun Solusi untuk Mengubah Kawasan Kumuh jadi Modern
- Olok-olokan Mardani PKS kepada Partai Gelora Berpotensi Mengganggu Persatuan Umat Bela Palestina