Simak Kata Direktur IMF soal Acara Tahunan, Jokowi dan Gempa
"Pertama, membatalkan rapat bukan merupakan pilihan karena itu akan menjadi pemborosan sumber daya yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir, dan kehilangan kesempatan besar untuk memamerkan Indonesia ke dunia dan menciptakan peluang dan pekerjaan," jelasnya.
"Kedua, pinjaman IMF bukan pilihan karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya. Itu dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Gubernur Perry, Menteri Sri Mulyani dan Menteri Luhut beserta rekan-rekan mereka," sambung Lagarde.
Karena itulah sebagai simbol solidaritas IMF dengan rakyat Indonesia, staf IMF didukung oleh manajemen memutuskan untuk secara pribadi dan sukarela memberikan kontribusi pada upaya pemulihan di Lombok dan Sulawesi Tengah.
"Hari ini kontribusinya mencapai dua miliar rupiah dan akan masuk ke kisaran upaya bantuan di Lombok dan Sulawesi. Kami juga telah mengajukan permohonan kepada peserta pada Pertemuan Tahunan nanti sehingga mereka juga bisa berkontribusi," tegasnya. (mel)
IMF menilai pinjaman bukan pilihan karena ekonomi Indonesia sedang tidak membutuhkan.
Redaktur & Reporter : Adek
- Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana
- Hilirisasi Kristalina
- Menteri Bahlil Menentang Rekomendasi IMF, Politikus PKS Merespons, Tegas
- Peserta IMF 2023 Ditaksir Mencapai 10 Ribu UMKM
- IMF Banyak Bicara, Elite Partai Garuda: Tak Perlu Ditanggapi
- Fajar Hasan Ingatkan IMF Tak Ikut Campur Urusan Tata Kelola Nikel Indonesia