Simak! Ketum Apindo Bicara soal Isu Tenaga Kerja Asing
Biasanya TKA itu bekerja untuk proyek-proyek yang sifatnya terkait dalam satu pekerjaan. Misalnya untuk pembangunan proyek pembangkit tenaga listrik atau smelter.
Itupun hanya berjangka waktu tak lebih dari setengah tahun. ”Proyeknya hanya enam bulan saja,” tambah dia.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan kondisi tenaga kerja dalam negeri masih relatif aman.
Permintaan upah minimum yang selama ini menjadi bayang-bayang bagi pengusaha dinilai tidak punya pengaruh besar pada dunia industri.
Yang paling berdampak kemungkinan industri di sektor alas kaki, garmen, makanan, dan rokok. Bisa jadi akan ada relokasi industri. ”Tapi pengusaha juga akan pikirkan akses dan infrastruktur logistik,” ujar dia.
Dia menuturkan untuk sektor perburuhan salah satu saingan Indonesia adalah Vietnam. Sebab, upah tenaga kerja di negera tersebut tidak jauh berbeda. Apalagi di negara sosialis tersebut demo-demo buruh relatif bisa dikendalikan.
Tapi, persaingan itu bukan melulu soal buruh. Ada pertimbangan kemudahan izin dalam berinvestasi serta ketersediaan lahan yang terjangkau.
Dengan Tiongkok, Indonesia pun tetap lebih unggul. ”Karena pasarnya di Indonesia,” tambah dia. (tyo/jun/byu)
JPNN.com - Kehadiran tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia tidak dianggap sebagai ancaman serius oleh pengusaha.
- Kantor Imigrasi Bekasi Sosialisasikan Golden Visa Untuk Gaet Top Investor
- Wamenaker Afriansyah Apresiasi Hasil Regional Workshop Tenaga Kerja Asing, Ini Harapannya
- Kemnaker Ajak Negara ASEAN & Asia Pasifik Bersinergi dalam Penggunaan Tenaga Kerja Asing
- Gelar Workshop Penggunaan TKA di Negara ASEAN, Menaker Ida: Kami Harus Jaga Standar
- Menaker Ida: Kerja Sama Indonesia & Libya di Bidang Ketenagakerjaan Segera Terwujud
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang