Simak nih, Duplik Lengkap Dahlan Iskan

Simak nih, Duplik Lengkap Dahlan Iskan
Dahlan Iskan saat menjalani persidangan. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

Seperti diketahui, 14 tahun yang lalu, saya didiagnosis terkena sirosis dan kanker hati. Selama dua tahun (2003–2005) saya harus mondar-mandir Surabaya–Singapura untuk mencoba segala macam upaya.

Upaya yang darurat adalah bagaimana mengatasi munculnya banyak gelembung darah di sepanjang saluran pencernaan saya agar tidak muntah darah lagi. Juga untuk mengatasi bengkaknya tubuh saya.

Susu saya kian montok sehingga mirip perempuan. Kaki saya juga membesar sehingga tiap tiga bulan harus ganti ukuran sepatu. Semua itu saya jalani sambil terus bekerja keras untuk perusahaan-perusahaan saya dan untuk membenahi PT PWU.

Tentu banyak dokumen yang mau tidak mau tetap harus saya tanda tangani meski sering kali harus menunggu kepulangan saya dari luar negeri.

Sampai saat itu, saya masih bisa merahasiakan sakit saya. Saya baru tidak bisa lagi merasa sehat setelah harus menjalani kemoterapi di Singapura yang mengakibatkan kondisi tubuh saya menurun drastis.

Namun, karena kemo tersebut tidak berhasil pada tahun 2005, saya harus lebih banyak tinggal di RRT mencoba pengobatan alternatif di Kota Yantai, Provinsi Shandong. Juga di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, dekat Rusia.

Ternyata juga gagal. Kanker-kanker hati saya terus membesar. Saya kemudian menjalani pengobatan modern lagi. Tiga buah kanker yang sudah besar di dalam hati saya itu dibakar. Agar mati. Yang kecil-kecil dibiarkan dulu.

Sebulan kemudian ternyata hidup lagi. Dibakar lagi. Dua bulan kemudian hidup lagi. Sementara itu limpa saya juga terus membesar yang mendekati pecah. Dokter memutuskan memotong limpa saya sepertiganya.

Upaya keras Dahlan Iskan untuk memperbaiki kinerja PT PWU Jatim bukan sekadar dengan menolak gaji dan fasilitas sebagai direktur utama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News