Simak nih soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kawasan Sejuk
Tidak ada pula ancaman bencana. Gempa bumi misalnya. Wilayah Palangka Raya tidak berada di daerah patahan lempengan bumi. ”Selain masih luas, tidak ada gempa,” ujar Wali Kota Palangka Raya Riban Satia.
Infrastruktur yang tersedia saat ini sudah terbilang cukup untuk mempersiapkan kota baru. Untuk menuju ke titik yang diusulkan sebagai lokasi kota baru, bisa ditempuh melalui Jalan Tjilik Riwut.
Jaraknya sekitar 45-50 kilometer dari bundaran besar kota Palangka Raya (titik nol) ke arah barat (Sampit).
Tepatnya di kawasan Tangkiling. Jalannya mulus. Namun, lebar jalan mengalami penyempitan di kilometer 10. Dari semula enam, menjadi empat, hingga tinggal tersisa dua lajur.
Ada pula jalur lingkar luar yang menjadi alternatif angkutan logistik. Sebut saja Jalan Mahir Mahar yang tembus ke Jalan Tjilik Riwut.
Bagaimana dengan potensi banjir? Wijanarka, dosen sekaligus penulis buku Soekarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangka Raya, menyebutkan bahwa posisi kota Palangka Raya saat ini berada 20 meter di atas permukaan laut (DPL).
Jarak dengan pantai juga jauh. Sekitar 108 kilometer. ”Dengan kondisi itu, Palangka Raya punya potensi dibangun kota baru,” katanya.
Meski begitu, Wijanarka memberikan catatan. Mengingat adanya aliran sungai besar yang melintasi Palangka Raya seperti Sungai Kahayan. Sistem drainase kota perlu mendapat perhatian.
Tujuan rencana pemindahan ibu kota sebenarnya sederhana, memisahkan pusat kegiatan ekonomi dengan politik pemerintahan. Namun, mewujudkannya, sangat
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Istri Polisi di Palangka Raya Menipu 2 Orang Mencapai Rp 315 Juta
- Telah Mempermalukan Polri, Bripda Wahyu Dipecat Tak Terhormat, Lihat Coretan Itu
- Dalam Sehari BRM Bisa Mencuri Barang Berharga di Dalam Mobil
- Pratikno Ungkap Alasan Pemerintah Belum Terbitkan Keppres Soal IKN
- Jokowi Klaim Air Melimpah dan Listrik Oke di IKN