Simak Pembelaan Jokowi soal Teori Propaganda Rusia
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akhirnya menjelaskan pernyataannya soal 'teori propaganda Rusia' yang mendapat respons dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta yang menyatakan tak ikut campur dengan urusan Pemilu di Indonesia.
Bagaimana penjelasan Jokowi yang juga Calon Presiden (Capres) petahana di Pilpres 2019? "Iya ini kita tidak bicara mengenai negara, bukan negara Rusia, tapi terminologi dari artikel di RAND Corporation," ucap Jokowi saat menjawab jurnalis usai menghadiri acara syukuran HUT ke-72 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di kediamannya Akbar Tanjung, Jl Purnawarman, Jakarta Selatan, Selasa malam (5/2).
"Ya memang tulisannya seperti itu, bahwa yang namanya semburan kebohongan, semburan dusta, semburan hoaks itu bisa memengaruhi dan membuat ragu dan membuat ketidakpastian," tutur Presiden ketujuh RI tersebut.
BACA JUGA: Pernyataan Jokowi Tak Sekadar Blunder tapi Bunuh Diri
Biasanya di negara-negara lain, lanjutnya, terori semacam itu dilancarkan tanpa didukung dengan data yang konkret. Sehingga propaganda yang demikian akan merugikan masyarakat.
"Sekali lagi ini bukan urusan negara, kita Indonesia dan Rusia, bahkan saya dengan Presiden Putin sangat-sangat baik hubungannya," tandas mantan wali kota Solo itu.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo akhirnya menjelaskan pernyataannya soal 'teori propaganda Rusia' yang mendapat respons dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ukraina Akui Peran Media Indonesia Membendung Propaganda Rusia
- Propaganda Rusia Dinilai Menguasai Masyarakat Indonesia
- Fahri Minta Jokowi Tak Sembarangan Lempar Isu soal Negara Lain
- Propaganda Rusia dan Masa Depan Demokrasi
- Pengamat Yakin Strategi Semburan Fitnah Pasti Gagal
- Kiai Ma'ruf Tak Bela Jokowi soal Propaganda Rusia