Simak Pengalaman Letkol Bayu Jaga Perbatasan, Seru!
Menurut dia, setelah diterima oleh masyarakat dan melihat kondisi kehidupan masyarakat, setiap prajurit mulai merasa tergerak untuk berpikir apa yang harus dilakukan untuk membantu masyarakat.
"Jadi, setelah kami mencoba mendekat, kami menyelami, ternyata ada beberapa hal yang bagaimana ini kami harus membantu mereka. Ini yang mungkin sukanya kami. Jadi, pola pikir kami berkembang," katanya.
Letkol Bayu kemudian memaparkan dukanya dalam menjalankan tugas, terutama di tengah pandemi COVID-19.
Hal yang terberat menurutnya harus meninggalkan keluarga dan tidak boleh kembali selama bertugas, kecuali istri atau anak mengalami sakit keras.
"Saya sendiri mengalami satu keluarga positif COVID-19, bahkan yang membantu di rumah meninggal dunia."
"Itu dukanya karena kami tidak bisa menjenguk, kami tidak bisa melihat, kami tidak bisa menjaga," katanya pula.
Letkol Bayu juga memaparkan ada beberapa prajuritnya yang kehilangan orang tua karena masalah pandemi COVID-19.
Namun, para prajurit tetap semangat melakukan tugas-tugas yang ada. Antara lain patroli maupun kegiatan sosial kemasyarakatan.
Contohnya, melakukan kegiatan operasi untuk menangkap kegiatan ilegal, dan di akhir masa purna tugas mereka masih mau berpatroli mengecek lagi patok jangan sampai nanti serah terima tidak sesuai dengan kenyataan.
Seru! Letkol Bayu Sigit berbagi pegalaman menjaga perbatasan, dia bilang lebih banyak sukanya.
- Arsjad Rasjid: Swasta Siap Dukung Konektivitas Lintas Perbatasan Indonesia & Timor Leste
- Piala AFF 2024: Thailand Berpesta di Laga Pembuka, Pelatih Enggan Besar Kepala
- Perkuat Bisnis Internasional, Bank Mandiri Rilis Aplikasi Ini di Timor Leste
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang