Simak, Penjelasan Ketua Badan Anggaran DPR Tentang Kebijakan Fiskal dan Postur APBN 2025

Simak, Penjelasan Ketua Badan Anggaran DPR Tentang Kebijakan Fiskal dan Postur APBN 2025
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah. Foto: Dokumentasi pribadi

Begitu pula target pencapaian inflasi yang terkendali pada angka 2,5 persen. Di saat negara lain masih berjuang menurunkan angka inflasi kita sudah bisa mencapai angka inflasi normal sama seperti saat sebelum terjadinya krisis. 

Namun, sekali lagi kita ingin mengingatkan, terjadinya fenomena deflasi yang sudah kita alami dalam empat bulan berturut-turut, semenjak bulan Mei 2024, dikhawatirkan hal ini mengindikasikan terjadinya penurunan daya beli masyarakat yang kemudian berdampak terhadap pelemahan ekonomi.

Untuk menjaga laju inflasi tersebut agar tidak menganggu kinerja Pemerintah baru nantinya, perlu memperkuat kolaborasi kebijakan antara Pemerintah dan BI.

Untuk menghasilkan bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil yang tepat dan terukur.

Menurut Said, Banggar DPR RI juga ingin mengingatkan kita semua bahwa persoalan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir membuat kita tidak berdaya.

Grafik transaksi kurs kita dalam jangka panjang cenderung melemah. Pada tahun 2025 pemerintah mengusulkan kurs Rp 16.100/USD.

Pimpinan Banggar DPR mendorong agar kurs bisa lebih rendah di level Rp 15.900/ USD.

Pada akhirnya kita sepakati pada angka Rp16.000/USD. Kita yakin dengan kebijakan transformasi struktur ekspor yang lebih bernilai tinggi dan menguatkan investasi serta kebijakan bauran sistem pembayaran yang beragam akan lebih membuat rupiah makin kuat.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI HM Said Abdullah memberikan penjelasakan tentang Kebijakan Fiskal dan Postus APBN 2025 di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News