Simak Pernyataan HMI soal Kericuhan di Balai Kota Bogor
jpnn.com, BOGOR - Ketua Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Kota Bogor Saepul Wahyudin Putra mengaku pihaknya melanggar etika bertamu saat mendatangi Balai Kota Bogor, Kamis (21/2) kemarin.
(Jangan lupa baca yang ini ya: Ricuh, HMI Duduki Paksa Ruang Rapat di Kantor Wali Kota Bogor)
Namun, Saepul menilai, cara yang mereka tempuh adalah pilihan terakhir untuk mengingatkan Wali Kota Bima Arya.
Berikut petikan wawancara Saepul dengan Radar Bogor. (*)
Radar Bogor: Apa yang melatarbelakangi aksi itu?
Saepul: Tepatnya tanggal 26 Desember 2018 saya melakukan koordinasi bersama Wali Kota Bogor dalam penentuan tempat Kegiatan Kemah Bakti Mahasiswa (KBM) XII. Dalam pertemuan itu saya menyampaikan bahwa agenda tahunan ini akan dilaksanakan di Kelurahan Mulyaharja Bogor Selatan. Namun, Wali Kota Bogor meminta kegiatan tersebut dilaksanakan di Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah dan beliau akan mendukung jalannya kegiatan. Akhirnya disepakati jajaran kepengurusan untuk melaksanakan sesuai permintaan dari Wali Kota Bogor. Bahkan pada 6 Februari kegiatan dibuka oleh wali kota. Termasuk hadir Lurah Sempur dan Camat Bogor Tengah, Agustiansyah.
Radar Bogor: KBM itu kegiatan apa?
Saepul: Metode dari KBM ini adalah sosialisasi, edukasi, advokasi dan empowerisasi. Jadi kami menyosialisasikan di tanggal 1 sampai 15 Februari kepada warga. Kami mencari permasalahan warga. Setelah mendapatkan permasalahan kami mengedukasi apa yang akan kami lakukan dengan permasalahan tersebut. Hasilnya dibuat menjadi program kerja yang dibagi ke masing-masing bidang. Di bidang ekonomi berurusan dengan usaha, makanya ada program pelatihan sablon, di bidang hukum kami melaksanakan kegiatan deklarasi pemilu damai dan antihoaks, program sosialisasi antinarkoba dan antiseks bebas, serta pendataan KTP-el yang belum dicetak oleh warga yakni sebanyak 368 orang.
Radar Bogor: Bantuan apa yang diharapkan HMI cabang Kota Bogor dari Pemkot Bogor?
Saepul: Kami ingin sama-sama duduk bareng dinas terkait dengan program yang kami rancang pada edukasi tersebut. Itu saja.
Radar Bogor: Wali kota sudah tahu keinginan itu?
Saepul: Wali kota sudah tahu. Karena sudah beberapa kali kami bertemu. Hanya saja belum sempat menghadirkan dalam rapat bersama antara HMI cabang Kota Bogor, Wali kota dengan dinas-dinas terkait. Tahun sebelumnya juga wali kota sudah pernah melaksanakan hal yang sama saat di Rancamaya. Dia mendukung itu. Jadi beliau pasti memiliki sedikit gambaran dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Namun, hingga kegiatan berjalan, janji-janji sinergitas itu belum juga ada.
Ketua HMI Kota Bogor menilai cara yang mereka tempuh adalah pilihan terakhir untuk mengingatkan Wali Kota Bima Arya.
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Pram-Rano Menang di Pilkada Jakarta, Begini Komentar Wamendagri Bima Arya
- Wamendagri: Ada 42 Usulan Pemekaran Daerah Provinsi
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi
- Ini Penjelasan Wamendagri soal Pilkada Serentak 2024
- Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Bima: Kasihan yang Sudah Antre Lama