Simak, Prediksi Aset Kripto Pada 2022
jpnn.com, JAKARTA - CEO Indodax Oscar Darmawan memprediksi 2022 akan ada suatu ekosistem baru, setelah pada 2020 ada DeFi dan 2021 ada hype NFT dan juga Metaverse.
Di tahun ini, Bitcoin menjadi semakin mainstream. Oscar melihat orang awam yang biasanya tidak tahu apa itu bitcoin, mulai mendengar dan peduli.
Tidak hanya itu, Bitcoin pun juga sudah digunakan sebagai devisa negara dan juga masuknya institusi investor.
"Dulu negara belum pernah sama sekali mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa. Negara El Salvador kabarnya nantinya juga akan diikuti oleh negara Amerika Selatan lainnya, yang selama ini terikat dengan Dollar USD mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa negaranya,” kata Oscar dalam acara Indodax Room Special Edition Nataru.
Terkait MF yang cukup banyak memberikan statement menentang Bitcoin, Oscar merasa pada 2022 market sudah kebal.
“Bitcoin sudah sering dinyatakan mati dari sejak kemunculannya. Saya kira statement IMF yang bertentangan dengan eksistensi kripto tidak akan begitu pengaruh. Yang akan cukup berpengaruh adalah bagaimana negara akan membuat bitcoin sebagai devisa atau tidak,” ujar Oscar.
Meneropong harga pada Januari 2021, Bitcoin berada di angka Rp 500 juta, sementara berdasarkan catatan market Indodax pada 28 Desember 2021, Bitcoin sudah menyentuh angka Rp 737 juta.
Bitcoin sudah naik sekitar 47.4%, bahkan pernah menyentuh harga all time high nya pada November dengan harga hampir Rp 1 Miliar Rupiah/1 Bitcoin. Ini menandakan Bitcoin adalah aset kripto yang baik untuk investasi jangka panjang.
Performa aset kripto diharapkan akan lebih baik lagi dengan adanya ekosistem terbaru.
- Pasar Kripto Makin Cuan: Bitcoin, Altcoin & Memecoin Tunjukkan Tren Positif
- Harga Bitcoin Tembus Rp 1,5 Miliar, PINTU Hadirkan Solusi Investasi Kripto
- Token BGB Lampaui Harga 1.50 Dolar AS dan Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa
- Mabuk Dhani
- Harga Bitcoin Melonjak Sentuh Rp1,5 Miliar
- Ribuan Peserta Ramaikan Indonesia Blockchain Week 2024