Simak, Saran Sejarawan Terkenal kepada Fadli Zon terkait Omongan Uni Puan
"Moga-moga itu seperti yang dikatakan tadi, itu sebenarnya harapan, doa. Tetapi, ada kata lain diselipkan yang menyebabkan kata moga-moga atau harapan ini menjadi sedikit diragukan," ucap sejarawan kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan ini.
Kata kedua itu adalah "memang" yang dalam kamus bahasa Indonesia bisa diartikan benar atau benar-benar.
Sehingga Puan dalam kalimatnya itu memang berharap supaya Sumatera Barat menjadi benar-benar menjadi pendukung negara Pancasila.
"Ini pengertian bahasa Indonesia, bukan pengertian saya," tukas Ahnar.
Namun dia juga menilai bahwa kontroversi pernyataan Puan tidak bisa dilepaskan dari konteks Pilkada Sumatera Barat.
Di mana hal itu disampaikan saat mengumumkan rekomendasi untuk pasangan calon yang didukung PDI Perjuangan.
"Kita harus jujur, sebenarnya kan ini terjadi karena Pilkada. Kita harus jujur ini bahwa ini terjadi oleh karena, andai kata ini diucapkan dalam situasi berbeda, mungkin tidak terjadi (polemik)," tuturnya.
Karena situasinya dalam suasana Pilkada dan akan merebut posisi kepemimpinan di daerah, kata Ahnar, maka apa yang seharusnya ditafsirkan seperti kalimat biasa menjadi sesuatu yang dijadikan luar biasa.
Sejarawan asal Bugis menyampaikan harapannya kepada Fadli Don dan untuk masyarakat Sumbar terkait polemik pernyataan Puan Maharani.
- Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
- Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya