Simak Survei Terbaru terhadap Perokok di Tengah Pandemi Covid-19
Selain itu, survei tersebut juga menemukan bahwa pandemi Covid-19 tidak mengubah perilaku merokok pada perokok, bahkan cenderung meningkat.
Sebab, 49,8 persen responden yang merokok mengaku memiliki pengeluaran tetap untuk membeli rokok selama pandemi. Sedangkan 13,1 persen perokok bahkan meningkat pengeluarannya untuk membeli rokok.
"Mayoritas dari mereka yaitu 77,14 persen, merupakan responden dengan penghasilan kurang dari Rp 5 juta. Sebanyak 9,8 persen berpenghasilan di bawah Rp 2 juta dan 17,8 persen berpenghasilan Rp 2 juta hingga Rp 5 juta," jelas Krisna.
Berdasarkan temuan survei tersebut, dia mendorong perlunya intervensi terhadap perilaku merokok masyarakat terutama pada masa pandemi. Bila perlu pemerintah menerapkan kebijakan fiskal maupun nonfiskal yang dapat membuat masyarakat berhenti merokok.(Ant/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Survei dilakukan Komite Nasional Pengendalian Tembakau terhadap perokok aktif hingga mantan perokok.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Rejo Ekspansi di Pasar Global, Hadir di World Tobacco Asia 2024
- Hasil Riset: Perokok Beralih ke Tembakau Alternatif Mengalami Peningkatan Kesehatan Gusi
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Peneliti & Pakar Sepakat Cukai Rokok Perlu Dinaikkan Demi Tekan Jumlah Perokok