Simak! Tiga Rekomendasi MUI, Langsung Ditolak Marwah Daud

Simak! Tiga Rekomendasi MUI, Langsung Ditolak Marwah Daud
Tenda-tenda pengikut Dimas Kanjeng yang berada di sekitar padepokan. Foto: dok. JPNN.com

Dijelaskan Nizar Irsyad, sosialisasi itu dilakukan lantaran beberapa waktu lalu ada beberapa pemuda yang diketahui mengenakan kaus bergambar palu-arit. 

“Logo atau lambang itu kan identik dengan lambang dari PKI,” terangnya.

Menurutnya, ideologi komunisme bertentangan dengan ideologi Pancasila. Nizar menyebut, dalam sosialisasi kemarin, pihaknya sengaja mengundang para takmir. Sebab, yang paling dekat dengan masyarakat adalah kiainya. 

“Yang bergesekan langsung dengan masyarakat adalah kiainya. Sehingga, melalui kiai tersebut, kami memahamkan masyarakat. Dengan demikian, kita dapat mengetahui jika ada gerakan kaum komunis yang berkedok agama,” terangnya. 

Sementara itu, Kasat Intel Polres Probolinggo Kota Iptu Dartok yang ditemui di Kantor Kemenag Kota Probolinggo mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan MUI Kota Probolinggo untuk menangkal ajaran sesat dan paham yang bertentangan dengan Pancasila. 

Dartok menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya pengikut Dimas Kanjeng di Kota Probolinggo. “Dari hasil penyelidikan, kami masih belum menemukan pengikut dari aliran Kanjeng Dimas,” terang perwira dengan dua setrip di pundaknya tersebut. (mas/rdp/mie/sam/jpnn)

Tiga Rekomendasi yang Disiapkan MUI

-Meminta pada pemerintahan dan kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang terjadi di Padepokan Dimas Kanjeng. 

KRAKSAAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan tiga rekomendasi terkait padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang terletak di Dusun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News