Simpan Alkitab Berusia 392 Tahun
Dikenal Hingga di Negeri Belanda
Minggu, 19 Desember 2010 – 09:17 WIB
Usianya yang sudah ratusan tahun pula membuat nilai sejarahnya pun sangat tinggi. Bahkan sangat dilirik kolektor benda-benda tua. “Saya pernah mendengar ada kolektor yang ingin membeli dengan harga miliaran rupiah. Tapi kami tidak menjual,” kata pendeta berusia 40 tahun ini.
Baca Juga:
Tak hanya dua alkitab itu saja, dalam gedung gereja GPIB Imanuel, terdapat sebuah kotak kolekete yang berusia sama dengan usia gereja. Posisi kotak kolekte yang terbuat dari besi itu belum dipindahkan sejak awal gereja itu diresmikan pada 30 Juli 1861. “Kotak kolekte ini tahan api. Sejak zaman dulu ya letatknya di sini,” terang pendeta Nestor sembari menunjuk kotak kolekte peninggalan zaman Belanda itu.
Kendati usianya yang hampir 150 tahun, tetapi GPIB Imanuel masih dikenal di Belanda hingga kini. Buktinya, cucu seorang pendeta asal Belanda yang pernah bertugas di GPIB Imanuel pernah datang hanya untuk mengantarkan foto kakeknya.
”Cucu pendeta itu sudah berusia 70-an tahun. Dia menyerahkan foto, katanya, dalam foto itu adalah kakeknya saat bertugas di sini,” kata pendeta Nestor lalu menunjuk foto seorang pendeta Belanda berlatar belakang salah satu sisi bangunan GPIB Imanuel. Karena menganggap GPIB Imanuel sebagai bangunan cagar budaya, hingga kini, tak terlintas sama sekali untuk merubah bentuk fisiknya. Semua kondisi bangunan gereja tetap dipertahankan. (van/lim)
MALANG -- Selain tercatat sebagai gereja tertua di Kota Malang, GPIB Imanuel juga menyimpan Alkitab berusia 392 tahun. Gereja yang pada tahun depan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh