Simulasi Surat Suara Hanya Dua Paslon, JAMAN Protes Keras: Itu Menyesatkan
jpnn.com, JAKARTA - Relawan Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) memprotes keras surat suara simulasi Pilpres 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya menampilkan dua kolom pasangan capres-cawapres.
Padahal saat ini sudah ada tiga pasangan yang terdaftar sebagai peserta Pilpres 2024.
“Kami menyesalkan simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang dilakukan dengan menggunakan gambar hanya dua paslon capres-cawapres. Mestinya, karena nanti riilnya ada tiga pasangan, maka dalam simulasi juga harus ada tiga kolom dalam surat suara,” kata Ketua JAMAN Sumatera Selatan yang juga Wakil Direktur Eksekutif Direktorat Relawan Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Riko Saputra.
Riko berpendapat seharusnya Dewan Kehormatan Penyelenggaran Pemilu (DKPP) bertindak, karena adanya dugaan unsur kesengajaan dan memeriksa yang bersangkutan agar tidak terjadi polemik di masyarakat.
"DKPP memiliki peran penting dalam kelembagaan Penyelenggara Pemilu menurut UU Pemilu dalam perspektif keadilan bermartabat. DPKPP menjadi lembaga dalam rangka memahami penegakan etik Penyelenggara Pemilu yang bermartabat secara utuh," tegasnya.
Harusnya DKPP bertindak, karena adanya dugaan unsur kesengajaan dan memeriksa yang bersangkutan agar tidak terjadi polemik di masyarakat.
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP memiliki peran penting dalam kelembagaan Penyelenggara Pemilu menurut UU Pemilu dalam perspektif keadilan bermartabat.
DPKPP menjadi lembaga dalam rangka memahami penegakan etik Penyelenggara Pemilu yang bermartabat secara utuh.
Relawan JAMAN memprotes keras surat suara simulasi Pilpres 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya menampilkan dua kolom pasangan capres-cawapres.
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok
- Tim Hukum PDIP Nilai Keterangan Ahli KPU Lemah
- Ones Luruskan Pernyataan Soal Kontribusi Befa Untuk Kemenangan Prabowo-Gibran