Simulasi UMP 2023, Wilayah DKI Jakarta Tembus Sebegini
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi menaikan upah minimum provinsi (UMP) 2023 maksimal sebesar 10 persen.
Pernyataan tersebut tertuang dalam peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2022 tentang penetapan upah minimum tahun 2023.
Dalam beleid itu dijelaskan, penyesuaian dihitung menggunakan formula penghitungan upah minimum dengan mempertimbangkan variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan indeks tertentu.
Dalam Pasal 6 Permenaker 18 Tahun 2022 dijelaskan rumus formula penghitungan ipah minimum, yakni UM(t+1) = UM(t) + (Penyesuaian Nilai UM x UM(t)).
UM(t+1) merupakan upah minimum yang akan ditetapkan, sementara UM(t) berupa upah minimum tahun nerjalan dan nilai UM merupakan penyesuaian upah minimum, penjumlahan antara inflasi dengan perkalian pertumbuhan ekonomi (PE) dan a.
Lambang a merupakan indeks tertentu yang harus mempertimbangkan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja, dalam rentang tertentu, yaitu 0,10 s.d 0,30.
Selain itu, inflasi DKI Jakarta 2022 tercatat sebesar 2,88 persen dengan pertumbuhan ekonomi 5,59 persen per September, sementara UMP DKI Jakarta sebesar Rp 4.573.845.
Kemudian, mengingat Jakarta ialah pusat bisnis maka indeks a disimulasikan di level 0,30 maka angka penyesuaian nilai UM sebesar 4,557 persen (nilai inflasi+PE×0,30).
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi menaikan upah minimum provinsi (UMP) 2023 maksimal sebesar 10 persen.
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman
- Prospek Industri Kimia Meningkat, ICIIS 2024 Kembali Digelar