Sindikat di Arab Saudi Tumpangi Pemulangan TKI
Selasa, 25 Januari 2011 – 23:32 WIB
Menteri yang juga Ketua Umum PKB itu menambahkan, tuntutan pemulangan muncul setelah maraknya pemberitaan tentang WNI overstayer yang tinggal di bawah jembatan Kandara, Jeddah. Namun berdasarkan data Kemenakertrans dan Kemenlu, lanjut Muhaimin, tidak semua yang berada di bawah jembatan tersebut berstatus TKI.
"Bahkan 20 persen di antaranya adalah WNI yang paspornya bervisa umroh tapi sudah lewat batas waktu. Oleh karena itu perlu pendataan," tambah menteri yang akrab disapa Cak Imin ini.
Terpisah, Kepala Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan tim ke Arab Saudi untuk mendata dan memproses pemulangan TKI Overstayers yang rentan. TKI yang sakit segera akan dirujuk ke rumah sakit setibanya di tanah air.
"Sementara yang membutuhkan bantuan lainnya seperti psikiater, akan kami sediakan. Bahkan jika memang terpaksa harus dilakukan, akan kami siapkan tempat penampungan sementara. Ini sesuai garis besar arahan Menakertrans kepada BNP2TKI," tambah Jumhur.
JAKARTA — Sindikat yang memanfaatkan keberadaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) benar-benar tak pandang bulu. Bahkan upaya pemerintah untuk memulangkan
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan