Sindikat Pemeras Cari Mangsa di Aplikasi Kencan Online, Kenali Modusnya
Selanjutnya, para pelaku mencocokkan data korban lewat aplikasi WeChat dan Line.
"Setelah korban sudah masuk registrasi. Kemudian para pelaku bisa mendapatkan kontak dari korban-korban," ujar Yusri.
Selanjutnya, para pelaku berkomunikasi dengan korban secara dekat dan mendalam.
"Berkenalan, diajak mereka berkomunikasi via pesan dengan memaksa untuk buka baju," kata Yusri.
Setelah mereka berhasil memancing korban, para pelaku kemudian melancarkan aksi pemerasan.
Sementara itu, Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliamsyah Lubis mengatakan dalam aplikasi pencari jodoh para pelaku memancing korban untuk melakukan kegiatan seksual.
Lalu, para pelaku merekam tiap kegiatan seksual para korban tersebut.
"Mereka melakukan kegiatan seksual by phone misalnya suruh buka baju, perlihatkan kemaluan," kata Aulia.
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berkolaborasi dengan kepolisian Taiwan mengungkap kasus penipuan dan pemerasan lintas negara
- Ini Dalih Polda Jateng Urung Tetapkan Tersangka Kasus Kematian dr Aulia Risma
- Modus Oknum Pimpinan Panti Asuhan di Tangerang saat Cabuli Anak Asuh Dean Desvi
- Pak Ogah di Bandung Pura-pura Terlindas untuk Peras Pengemudi
- Kemenkes Ungkap Temuan Pemerasan Mahasiswi PPDS Aulia Risma Lestari, Dekan FK Undip: Silakan Dibuka
- Kemenkes: Ada Pemerasan pada Mahasiswi PPDS Undip Aulia Risma Lestari hingga Rp 40 Juta per Bulan
- Bareskrim Geledah Rumah Eks Pegawai BPOM Tersangka Pemerasan & Gratifikasi